Jan 31, 2010

Suami Yang Berzina Adakah Isteri Dapat Tempias Dosa?

assalam'alaikum wa rahmatullah.

kes ni berlaku di tempat saya, dan berdasarkan pengamatan melalui akhbar2 dan perbincangan di blog2, saya rasa kes yang serupa banyak berlaku di malaysia terchenta ni.

kesnya, isteri pertama tak bagi suami kawin lain, walaupun suaminya memang mampu beri nafkah zahir batin. last2 suami tu berzina dgn teman wanitanya. (wal 'iyadzu billah)

soalannya, adakah isteri pertama dia turut menanggung dosa?



******************************************************

konsep subahat dalam dosa yang memberi saham si pesubahat mendapat tempias dosa, ialah apabila mendorong kepada kejahatan/ maksiat. kaedah ini diekstrak dari dalil menyeru & penggalak kepada kebaikan dalam Sahih Muslim

من دل على خير فله مثل أجر فاعله

barangsiapa menunjuk ke arah kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang membuatnya

(no: 1893)

dalam konteks penyeru kejahatan, kaedah diterbalik dari dalil di atas, kemudian, datang dari satu lagi kaedah setiap bahawa yang berkaitan dengan keburukan, apa-apa wasilah menyerupai adalah haram & berdosa seperti dalam hadis mengenai arak i.e peminum, penjual, pembawa, pemerah dll.

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَمْرِ عَشْرَةً عَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَشَارِبَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةُ إِلَيْهِ وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَآكِلَ ثَمَنِهَا وَالْمُشْتَرِي لَهَا وَالْمُشْتَرَاةُ لَهُ

(Tirmizi, 1295, dari Anas r.a)

dalam hal di atas, tiada kaitan kerana tak disebut isteri menggalak secara jelas ke arah zina. cumanya, masalah ini lebih kepada soal taat isteri pada suami yang buat kejahatan. apabila dia rela kerana perbuatan suaminya maka dia dianggap subahat.

takde ketaatan kepada suami dalam hal maksiat.

-----------------------------------------------
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[265], maka (kawinilah) seorang saja[266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

An Nisaa' : 3

34. Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

An-Nisaa' : 34

129. Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

An Nisaa' 129

Isteri Enggan Solat Sunat dan Amalan Zikir

ummizara wrote:

salam

1- Apakah hukumnya seorang isteri yang enggan melakukan solat sunat (cth: solat sunat Dhuha, Solat sunat Rawatib dll) apabila diminta suami.

Si isteri hanya melakukan solat sunat hanya apabila disuruh, kemudian meninggalkannya apabila tiada permintaan daripada suami. Sedangkan si suami meminta si isteri melakukan solat sunat setiap hari sekiranya tiada keperluan lain untuk diselesaikan terlebih dahulu.

2- Adakah untuk mengamalkan zikir (yang diamalkan Nabi S.A.W ) , perlu mendapat izin si suami?

3- Antara zikir dan membaca al-quran, mana yang perlu didahulukan? atau ke dua-duanya sentiasa utama?

Mohon pencerahan panel fiqh. Jazakallah.


*********************************************
Igun

Saudari yang bertanya semoga dirahmati Allah Ta’ala

Sebelum ana nak jawab pertanyaan saudari, ana nak bawakan 1 hadis dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :

Dari Abdurrahman bin Auf, ia berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seorang istri mengerjakan shalat wajib 5 waktu, berpuasa di bulan ramadhan, menjaga kehormatannya, dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya (nanti di hari kiamat) : “Masuklah dari pintu surga mana saja yang engkau suka”. (HR. Ahmad, dihasankan Syaikh Albani dalam kitab Adab az Zifat)

Harap perhatikan hadis mulia diatas !

Kami para suami, tidak ada hadis yang menyatakan : “Para suami setelah mengerjakan amalan ini dan itu boleh masuk ke pintu surga mana saja yang kalian suka”. Belum pernah ana ketemu hadis macamtu. Sungguh kami iri dengan para istri dengan hadis tersebut.

Faedah lain :
Hadis diatas tidak menyebut : “shalat sunnah dhuha, shalat sunnah rawatib, puasa sunnah senin kamis” dan lain-lain ibadah sunnah. Hadis tersebut hanya menyebut yang wajib-wajib saja, mengapa ? Karena wanita berbeda dengan laki-laki terutama dari segi fizikal. Sedangkan kegiatan seorang istri dalam mengurus rumah tangga sangat banyak dan menyita waktu, mulai dari memasak, mencuci, mengurus anak (apalagi yang jika anaknya kecil), berbelanja, melayan suami, melayan orang tua (bagi yang masih serumah dengan orang tua/mertua) dan masih banyak yang lain, tentulah sangat menguras tenaganya.

Sekarang ana cobe menjawab pertanyaan saudari :

1. Jawapan pertanyaan pertama :

Apabila suami meminta istri dalam perkara kebaikan, dan istri tidak ada uzur dan kesibukan, maka sebaiknya permintaan suami dipenuhi (liat hadis diatas : “mentaati suami”). Tidak sepatutnya ia enggan, dan (mungkin) menolak terang-terangan seperti berkata : “Itu sunat saje, tak wajib pun !”. Perkataan seperti ini tentu akan melukai hati suami.

Jika suami tidak ada, lalu istri tidak shalat sunnat, tentulah ia tidak berdosa karena shalat sunnat bukan wajib. Tapi yang lebih utama, jika ia tidak ada uzur dan kesibukan, terlebih jika ia sudah berjanji dengan suami, maka laksanakanlah shalat sunnat tersebut.

Jika ia tidak sempat, bicaralah dengan jujur kepada suami, misal dengan berkata : “Wahai abi, maapkan umi ye, tadi tak sempat shalat dhuha karena sibuk masak masakan kesukaan abi”. (Itu contoh saje, kalau dengar alasan camtu suami tak jadi marahlah Very Happy ).

Dalam kesempatan ini, ana sebagai suami menceritakan pengalaman ana pribadi :

Waktu awal perkawinan ana, ana termasuk orang yang “keras” terhadap istri dalam perkara-perkara shalat sunnat terutama shalat sunnat rawatib. Jadi ana selalu mengontrol apakah istri ana sudah shalat rawatib sebelum/setelah ia shalat wajib. Hal ini selama beberapa waktu tidak ada masalah, yakni sebelum kami mempunyai anak. Namun setelah punya anak, cerita berubah :

Setelah punya anak, istri ana bertambah 1 kesibukan baru yakni mengurus anak. Itu yang ana “terlupa”. Sampai suatu hari istri ana mengerjakan shalat wajib, setelah salam ia langsung tertidur karena keletihan. Ana langsung kasian dan sadar bahwa tidak sepatutnya membebani seseorang di luar kemampuannya.
Sekarang, ana terkadang masih mengingatkan istri untuk shalat sunnat rawatib, tapi kalau istri tak sempat, ana pun memaklumi dan taklah bermuka masam kayak dulu Very Happy .

Ini sekedar berkongsi pengalaman.

Nasehat juga buat para suami : kalaupun nak menerapakan disiplin dalam masalah ibadah sunnat, seperti shalat-shalat sunnat atau puasa sunnat, maka sebaiknya suami juga kasi teladan terlebih dahulu dengan senantiase mengamalkan. Agar dapat dicontoh istri dan anak. Karena “kebiasaan seseorang dapat menular kepada orang terdekat”.

(Note : Boleh juga ajak suami saudari ikut forum AFN ni, biar bise nambah ilmu dan sharing pengalaman. Kadang pengalaman memang guru terbaik Very Happy )

2. Jawapan pertanyaan kedua :

Mengamalkan suatu amalan zikir tidaklah disyaratkan harus meminta ijin suami.
Terkecuali ia jika mau menanyakan kepada suami –jike suami paham agama- apakah suatu zikir shahih dan boleh tak amalkan, maka hal macam tu memang harus ditanyakan kepada suami. (Misal dengan bertanya : “Abi, umi bolehkah amalkan zikir ni? Masih tak tau ie shahih tak”)

Jike suami jahil dalam masalah agama, istri kenalah bertanya kepada orang lain yang paham agama, atau ia mencari buku-buku yang membahas masalah zikir-zikir yang shahih.

3. Jawapan pertanyaan ketiga :
Tentulah membaca Al-Qur’an lebih utama, karena sebagaimana dalam hadis riwayat Tirmidzi diterangkan bahwa membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pahala sebanyak huruf yang dibaca.

Tapi, walaupun hukum asalnya membaca Al-Qur’an lebih utama dibanding zikir, terkadang pada waktu-waktu tertentu, zikir lebih diutamakan karena ada dalil yang mengkhususkannya, seperti :

Berzikir setelah shalat wajib

  • Berzikir pada waktu pagi (waktu setelah shalat subuh) dan zikir pada waktu petang (waktu setelah shalat asar). Atau dikenal dengan zikir pagi dan petang.
  • Pengkhususan tersebut karena ade dalilnya. Sedangkan di luar waktu-waktu tersebut maka kembali yang lebih utama adalah membaca Al-Qur’an. Wallahu A’lam.

Faedah : Kaidah tentang mana amalan yang lebih utama seperti ini ada dibahas ulama, seperti Ibnul Qayyim dalam al-Wabil ash Shayyib, Syaikh Yusuf Qaradhawi dalam Fiqh Auliyyat, Syaikh Bakr Abu Zaid dalam Tashih ad Du’a, dan terakhir setahu ana Syaikh Ibrahim ar-Ruhaili (sayang ana lupa pulak nama kitabnya).

Sekian. Wallahu A’lam

Jan 22, 2010

Haid Yang Berhenti Dan Datang Semula

assalamualaikum tuan2 guru..

saya musykil bab2 haid dan ia tiada dalam ruangan nie. saya ingin bertanya jika datang darah haid bagi wanita cuma 7 hari dan tak datang dalam beberapa hari lepas itu datang semula darah. adakah itu darah haid atau istihadah yg membolehkan wanita itu solat. selalunya wanita kalau ada darah dia terus tak solat bagi yg kurang pengegetahuan agama. harap tuk2 guru dapat uraikan dgn detail bab2 haid2 nie kerna susah utk dapatkan informasi


<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<~>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Jawab:

Panggilan Tn Guru tu terlalu tinggi buat kami di Ahkam. Kami hanyalah facilitator fiqih anda sahaja sedangkan Tn Guru boleh berfatwa, kami hanya menyampaikan fatwa yg sudah tersedia.

Mengenai masalah haidh, pertanyaan begini sering kami jelaskan dan insyaAllah ada dalam archive Ahkam.

Kaum perempuan mengeluarkan tiga jenis darah :

Haidh, nifas dan/atau istihadzah.

Haidh adalah darah berjadual, selalunya dalam lingkungan 7-10 hari sebulan. Jika haidh tidak teratur, bermakna haidh itu baru bermula (wanita mencapai usia baligh (puberty) atau hormone perempuan itu belum stabil. Kaum hawa mengenali darah ini melalui warnanya (kehitaman) dan bau yg hanyir dan tengit serta ia agak pekat.
Istihadzah ialah darah penyakit (rahim, pangkal rahim atau faraj yg berpenyakit (infeksi), warnanya ialah merah kekuningan dan ia keluar secara berterusan.

Manakala nifas ialah darah yg ada hubungan dengan kelahiran saja. (Dr Umar Asyghar, al Haidh wa alNifas wal Haml bayna al Fiqh wa Tibb (Haidh, Nifas dan Kehamilan : antara Fiqh dan Kedoktoran)

Maka dari definasi dan klasifikasi ini, jika darah itu memenuhi sifat-sifat haidh, walaupun ia keluar semula selepas 7 hari, maka ia haidh. Jika darah ini konsisten keluar, maka adalah darah istihadzah. Allahu a'alam

Jan 21, 2010

Mandi Bunga Bukan Bida'ah Kata Maulana Asri (Video)

Maulana Asri Mohd Yusof adalah seorang ulamak hadis bermanhaj salaf:
Mandi bunga untuk mendapat jodoh bukan bidaah:


<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<~>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>



Mazi Pada Seks Oral

Aswad »

salam

Setahu saya, adalah makruh bagi isteri menikmati kemaluan suami dengan mulut dan harus bagi suami menikmati kemaluan isteri sedemikian berdasarkan dalil " isteri kamu bagaikan kebun dan ladang milikmu yang boleh digunakan menurut kehendakmu asalkan tidak menyalahi hukum syarak seperti .... " (liwat).


Jan 19, 2010

Panduan Memberi Nama Anak Baru Lahir

Panduan Memberi Nama Anak

by zain-ys - http://al-ahkam.net/home/index.php?option=com_content&view=article&id=5177:panduan-memberi-nama-anak&catid=69:artikel

Kebanyakan isi kandungan artikel ini adalah petikan dari al-Azkar al-Imam al-Nawawi dan pelbagai sumber lain. Dengan menyenaraikan 11 tajuk, semoga isi kandungannya bermanfaat kepada semua.


Jan 17, 2010

Hukum Wanita Melancung Tanpa Mahram

mercury »

assalamu 'alaykum.

1. seorang wanita belajar di luar negara tanpa mahram. apa hukum dia melancong ke negara2 lain sepanjang musim cuti tanpa mahramnya, tetapi bersama sekumpulan wanita muslimah lain?

2. adakah sama hukum melancong ke negara2 islam dan negara2 kuffar?

jazamukumullahu khair.



Bolehkah Mencukur Bulu Kemaluan

Salam Tuan, Saya ditanya oleh non-muslim kenapa kita perlu mencukur bulu ari-ari. Saya jawab kerana sunnah nabi dan kebersihan. (1) Soalan saya, ada tak sebab lain dari segi biologi/sains kenapa kita digallakn untuk mencukur bulu ari-ari? Kalu boleh panel fiqh tolong jawab ye (1) Tolong letakkan hadith pasal ni dan kaitan dengan kebersihan (2) Sebab saintifik kenapa perlu dibuang. harap dapat membantu. terima kasih Wassalam


Jan 16, 2010

Konsep Kepimpinan Seorang Wanita Islam

nilzasaza »

Assalamualaikum warahmatullah..

Jazakumullahu khairan kathira kpd seluruh penggerak laman web ini. Ana merupakan seorang ahli yg mengikuti perkembangan dan perbincangan di sini. Alhamdulillah , byk ilmu yg ana peroleh.

Soalan : Dlm majalah Al-Islam keluaran Ogos - ada disiarkan pandangan pro dan kontra ttg wanita sbg pemimpin. Saya agak keliru pandangan mana yg sebenar.Bolehkah ustaz terangkan konsep kepimpinan wanita dalam Islam.

Wassalam


Jan 13, 2010

Aurat Bagi Isteri Dengan Sepupu Lelakinya

fadhlan82 »

Assalamualaikum

Saya sudah berkahwin dengan seorang wanita yang keluarganya berlatarbelakngkan agama. Akan tetapi timbul persoalan dalam bab mahram ni.

1) Adakah boleh isteri saya bersalaman dan buka aurat dengan sepupu lelaki iaitu anak kepada bapa saudara sebelah bapanya (bapa mertua saya). Atau lebih mudah anak lelaki kepada adik /abang bapa mertua saya.


Apa Bacaan Selepas Bayi Lahir?

Postby guest what »

salam

biasanya selepas baby lahir kita akan mengazankan dan iqamahkan baby tersebut... tapi, baru2 nih ada kawan saya bagitau ada satu lagi bacaan tambahan slps azan dan iqomah... iaitu bacaan agar anak itu jauh dari perbuatan ZINA ... mohon penjesalan ahli panel.

wassalam terima kasih