Assalamualaikum..
Di dalam surah an-nur Allah telah memerintahkan wanita supaya menundukkan pandangan mereka ,namun bagaimana pula dalam soal ingin berbicara di hadapan umum ataupun berdiskusi.
Selain itu,apakah hukumnya memandang ustaz yang sedang menyampaikan ilmu ataupun guru yang sdg mengajar.Di dlam riwayat hadis nabi telah menegah Aishahr.a yang memandang Abdullah Ma'tum yang buta..Walaupun beliau tdk nampak Aishah namun Aishah dapat melihat beliau..mohon penjelasan dari ustaz..
Wassalam.
****************
g@y@t
Salam
Ayat yg dimaksudkan ialah:
Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.'" (an-Nur: 30-31 )
HAdis yg dimaksudkan pula ialah:
Drpd Ummu Salamah, yang berkata: "Aku pernah duduk di sebelah Nabi saw., tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum meminta izin masuk. Kemudian Nabi saw. bersabda, 'Berhijablah kamu daripadanya. 'Aku berkata, Wahai Rasulullah, dia itu buta.' Beliau menjawab dengan nada bertanya, 'Apakah kamu berdua (Ummu Salamah dan Maimunah; penj.) juga buta dan tidak melihatnya?" ( HR Abu Daud. dan lain-lain)
Berikut saya petik fatwa Dr Yusuf al-Qaradhawi perihal memandang lelaki:
"Perlu diingat bahwa aurat laki-laki itu haram dilihat, baik oleh perempuan maupun sesama laki-laki. Ini merupakan masalah yang sangat jelas.
Adapun terhadap bagian tubuh yang tidak termasuk aurat laki-laki, seperti wajah, rambut, lengan, bahu, betis, dan sebagainya, menurut pendapat yang sahih boleh dilihat, selama tidak disertai syahwat atau dikhawatirkan terjadinya
fitnah. Ini merupakan pendapat jumhur fuqaha umat, dan ini diperlihatkan oleh praktek kaum muslim sejak zaman Nabi dan generasi sesudahnya, juga diperkuat oleh beberapa hadits sharih (jelas) dan tidak bisa dicela. Sebagian fuqaha lagi berpendapat tidak bolehnya wanita memandang laki-laki secara umum."
Ibnu Qudamah dalam meringkas pendapat mengenai masalah tersebut. Beliau mengatakan dalam kitab al-Mughni yang ringkasannya sebagai berikut:
"Adapun masalah wanita melihat laki-laki, maka dalam hal ini terdapat dua riwayat. Pertama, ia boleh melihat laki-laki asal tidak pada auratnya. Kedua, ia tidak boleh melihat laki-laki melainkan hanya bagian tubuh yang laki-laki boleh
melihatnya. Pendapat ini yang dipilih oleh Abu Bakar dan merupakan salah satu pendapat di antara dua pendapat Imam Syafi'i."
Dr YQ dalam membuat kesimpulan mengatakan boleh seseorang wanita melihat lelaki dgn syarat hanya pada bukan aurat. tetapi adalah lebih baik dijauhkannya jika takut ia mendatangkan fitnah.
Utk menjawab soalan sdr iaitu boleh atau tidak melihat guru, ia bergantung kpd diri sdr. Apakah sdr tergoda apabila melihat guru itu? :oops:
Sdr boleh meneliti fatwa Dr YQ di URL berikut:
http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Kontemporer/Pandang1.html
Wassalam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment